Karakteristik Tarian di Afrika Sub-Sahara – Tarian Afrika dapat dianggap sebagai bentuk koreografi tertua di dunia. Tariannya masih diajarkan kepada anak-anak suku sejak usia dini, tetapi bentuknya telah menyebar jauh ke luar benua untuk menggetarkan penonton di seluruh dunia.

Karakteristik Tarian Afrika Sub-Sahara

Kankouran West African Dance

Ada beberapa cara penting bahwa tarian Afrika berbeda dari kebanyakan bentuk Barat. Yang paling jelas adalah kurangnya tarian berpasangan (setidaknya pada pasangan pria-wanita). Sebaliknya, sebagian besar tarian adalah pertunjukan kelompok yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin. Para pria menari untuk wanita dan sebaliknya, dengan segala usia berbaur atau memiliki tarian mereka sendiri. Ini membantu memperkuat peran suku, baik dalam hal jenis kelamin dan juga dalam hal identitas kelompok.

Drum Afrika

Karakteristik utama lain dari gaya tarian Afrika adalah adanya permainan drum. Dengan pengecualian beberapa suku nomaden seperti Masai, permainan drum adalah bentuk seni musik yang kaya dan berkembang dengan baik. Namun, itu juga terkait erat dengan seni tari; sebagian besar desa di Afrika tidak akan pernah bermain drum tanpa menari pada saat yang bersamaan. Berbagai macam instrumen digunakan, dari drum seperti djembe serta instrumen perkusi lainnya seperti shakera, labu dengan jaring cangkang kecil atau batu yang melilit secara longgar.

Drumer master harus belajar dan belajar bagaimana menciptakan kembali ritme dengan tepat, tanpa ruang untuk variasi atau improvisasi sampai seni mereka benar-benar diserap. Tugas musisi jauh lebih dari sekadar hiburan, karena tarian dan musik dipandang sebagai perekat yang membantu menyatukan suku. Ketukan genderang mencerminkan suasana suku dan tarian juga, dan dapat bervariasi tergantung pada tujuan setiap tarian.

Hidup Bernyanyi dan Menari

Namun, instrumen yang paling umum digunakan dalam tarian adalah suara dan tubuh manusia. Sama seperti ada “drum berbicara” yang berubah dalam nada dan nada, banyak bahasa Afrika yang “bernada”, seperti yang dijelaskan di situs Djebefola Drum and Dance. Seluruh suku menari dengan cara tertentu, bahkan dengan anak-anak di punggung ibu mereka yang bergerak “bersamaan dengan irama” (sebagaimana dicatat oleh Bodwich, seorang penjelajah abad kesembilan belas).

Ada banyak alasan berbeda untuk berbagai tarian, semuanya mencerminkan bagian dari kehidupan. Ini bisa menjadi lagu kerja sederhana untuk membantu membuat tugas sehari-hari, seperti mencuci atau merawat ladang, lebih menyenangkan, tetapi tarian yang lebih kompleks biasanya dilakukan dengan tujuan tertentu. Agbekor adalah tarian yang sering ditampilkan pada acara budaya dan pemakaman. Merayakan gerak-gerik para pendekar, para penari mementaskan adu pura-pura dengan tombak berujung bulu kuda. Ini adalah salah satu tarian Afrika paling populer dan paling banyak dilihat yang dibawakan oleh kelompok kontemporer seperti Kulu Mele Ensemble dari Philadelphia.

Nmane, di sisi lain, adalah tarian cinta yang berasal dari Ghana yang dilakukan di pesta pernikahan untuk menghormati pengantin wanita. Ada banyak tarian lain dari suku seperti Yoruba yang merayakan ritus peralihan seiring bertambahnya usia anggota suku, serta banyak tarian yang terkait dengan praktik keagamaan. Sebagian besar agama Afrika memasukkan pemanggilan dan terkadang kepemilikan roh dari berbagai fenomena alam. Tarian, nyanyian, dan gerakan tarian yang kuat berpadu untuk membangkitkan pengalaman spiritual yang kuat bagi mereka yang terlibat.

Gerakan Afrika

Salah satu bagian paling mencolok dari tarian tradisional Afrika adalah sifat gerakannya yang poliritmik. Penari Afrika sering dapat mengisolasi bagian tertentu dari tubuh mereka dan memindahkannya ke bagian ritme yang berbeda, dengan dua atau tiga ketukan berbeda yang terjadi secara bersamaan di tubuh penari. Kontrol motorik halus ini sering dilengkapi dengan gerakan yang lebih besar seperti tendangan, lompatan, dan ayunan lengan yang lebar dan cepat. Dalam tarian Adumu dari Masai, misalnya, para pria menunjukkan seberapa tinggi mereka bisa melompat di tengah lingkaran sementara sesama prajurit mendorong mereka. Sebaliknya, tarian Mohobelo dari Sotho mencakup gerakan di semua tingkatan termasuk menggeliat di tanah.

Melestarikan Budaya dan Menyebarkan Ilmu

Sementara tarian Afrika hidup dan berkembang dengan baik di desa-desa di bawah Sahara hingga ujung Cape Horn, tarian ini juga telah dianut oleh budaya lain seperti Afrika-Amerika di AS dan Kanada. KanKouran West African Dance Company didirikan pada tahun 1983 di District of Columbia dan merupakan salah satu dari banyak perusahaan yang membantu menyebarkan pemahaman dan kenikmatan tarian Afrika. Baik menonton pertunjukan yang menakjubkan atau mengambil lompatan untuk belajar di lokakarya yang diajarkan oleh seorang guru ahli, ada sesuatu dari bentuk tarian Afrika untuk dinikmati siapa saja.

Author